Selasa 19 Jan 2021 21:22 WIB

Polri Diminta Lebih Persuasif Tangani Kelompok Kritis

Listyo diharap bisa merangkul kelompok yang dianggap berseberangan dengan pemerintah.

Red: Erik Purnama Putra
Kantor Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri di Jakarta Selatan (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kantor Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri di Jakarta Selatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum HMI MPO Cabang Jakarta, Lucky Mahendra Adi Yudha mengatakan, calon Kapolri ke depan harus merangkul seluruh elemen masyarakat dan tidak membeda-bedakan kelompok, karena berbeda kepentingan politik.

"Untuk kelompok yang selama ini dianggap kritis, Polri harus lebih persuasif dan mengayomi. Tudingan kriminalisasi ulama atau tidak berpihak terhadap umat Islam selama ini harus dijawab dengan Polri yang independen dan dekat dengan rakyat," ungkap Lucky dalam siaran di Jakarta, Senin (18/1).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri tunggal. Listyo bakal menggantikan Jenderal Idham Azis yang pensiun per 1 Februari 2021.

Lucky menganggap, sosok Listyo sebagai bisa merangkul kelompok yang selama ini dianggap berseberangan dengan pemerintah. Dia merujuk pada rekam jejak Listyo kalah menjadi Kapolda Banten yang pernah ditolak oleh sejumlah ulama. "Namun lambat laun dengan pendekatan yang tepat, hingga saat ini hubungan baik dengan Ulama tetap terjaga. Bahkan banyak Ulama Banten mendukungnya menjadi Kapolri," katanya.