REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku Papua memprediksi adanya tiga penyebab terjadi kelangkaan bahan bakar jenis minyak tanah atau mitan di beberapa daerah di Maluku sejak awal tahun ini.
"Yang pertama penyebab kelangkaan mitan adalah munculnya isu koversi minyak tanah ke elpiji, sehingga masyarakat khawatir," kata Sales Asisten Manajer Pertamina setempat, Luky Heryanto di Ambon, Selasa.
Penjelasan tersebut disampaikan Luky dalam rapat kerja lanjutan dengan pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Maluku dipimpin Saodah Tethol untuk membahas masalah kelangkaan BBM jenis mitan.
"Kami sudah sosialisasikan ke setiap agen bahwa konversi belum dilakukan dalam waktu dekat ini dan masih panjang prosesnya," jelas Luky menjawab pertanyaan pimpinan dan anggota komisi.
Penyebab kedua yang diprediksi yakni terjadi 'panic buying' karena isu penimbunan, sehingga dibutuhkan bantuan pemda untuk ikut mengawasi.
"Sedangkan penyebab ketiga menurut analisa kami kemungkinan ada sejumlah pangkalan yang tutup beberapa hari saat liburan panjang dan Pertamina sudah meminta agar tetap buka saat krusial termasuk libur panjang," ucapnya.
Jadi masyarakat juga sebetulnya tidak perlu panik sebab persediaan BBM di Pertamina terjamin.