REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band Slank mengatakan, para pekerja seni harus menggunakan kreativitasnya untuk modal bertahan dan tetap berkarya di industri hiburan saat pandemi COVID-19. Sebagai pekerja seni, Slank dituntut untuk selalu kreatif, pandemi COVID-19 pun tak bisa menghentikan mereka untuk terus berkarya.
"Dalam keadaan tertekan kita makin berontak untuk terus berkarya, untuk cari jalan keluar, ya beginilah caranya. Dulu narkoba pernah memperlambat langkah kami tapi enggak menghentikan langkah kami, begitu juga dengan COVID-19," kata Bimbim dalam peluncuran album "Vaksin" secara daring pada Senin (18/1).
Salah satu bukti bahwa kreativitas Slank tetap berjalan adalah dengan diluncurkannya album "Vaksin". Album tersebut menyoroti cinta, lingkungan hidup, sosial dan pergerakan anak muda. Meski tidak ada hubungannya dengan vaksin COVID-19, album ini dipercaya Slank memiliki ramuan yang bisa membuat "kebal mental dan menjaga imun tubuh agar terhindar dari virus-virus jahat."
Sementara itu, Slank juga mulai terbiasa dengan konsep baru untuk panggung pertunjukan. Bagi mereka, ini merupakan cara baru yang harus diikuti untuk bisa bertahan di industri musik tanah air.
"Kita sudah punya konsep baru untuk panggung, ya jadi mahal memang biayanya. Manusia kan mahkluk yang survive jadi menghadapi ini semua harus lebih kreatif untuk cari jalan baru," ujar drummer Slank itu.
Senada dengan Bimbim, Ridho pun merasa para pekerja seni khususnya musisi harus bisa menerapkan cara baru dalam dunia pertunjukan. Sebab, saat ini solusi tampil secara daring merupakan yang terbaik.
"Kalau nunggu yang konvensional kayak dulu nunggu EO bikin event, emang enggak akan dapat. Mau enggak mau ya dukung konsep yang bikin kita survive, seenggaknya itulah yang bikin survive," kata Ridho.