REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia penyelenggara Australian Open pada Selasa (19/1) diminta mengurangi jumlah set pertandingan turnamen putra di Grand Slam. Hal ini karena ketidakmampuan peserta untuk berlatih sesuai porsi yang diperlukan di tengah aturan isolasi COVID-19 yang ketat.
Beberapa pemain mengutarakan kekhawatiran dengan berkurangnya kegiatan latihan dapat membuat atlet rentan terhadap cedera selama Grand Slam. Mereka meminta Tennis Australia selaku penyelenggara untuk mempertimbangkan mengurangi nomor putra menjadi tiga set terbaik.
"Beberapa pemain datang dengan ide untuk menurunkannya menjadi tiga set kali ini, yang menurut saya akan sangat masuk akal," kata pemain Jepang Taro Daniel kepada media lokal yang dikutip Reuters, Selasa.
"Meski ada yang mampu berlatih selama dua minggu ini, namun tetap bukan latihan yang optimal. Anda dibatasi hanya dua jam sehari dan satu jam gym, sehingga (pertandingan) lima set akan sangat brutal kali ini," lanjut Taro.
Sebanyak 72 petenis tidak diizinkan meninggalkan kamar hotel mereka selama 14 hari. Hal ini terkait beberapa penumpang dinyatakan positif COVID-19 dalam tiga penerbangan sewaan ke Australia.
Peserta lainnya, yang melakukan perjalanan dengan 14 penerbangan lainnya dari seluruh dunia, diizinkan menghabiskan waktu lima jam setiap hari di luar kamar hotel untuk mempersiapkan Grand Slam tenis pertama tahun ini pada 8-21 Februari. Namun Ketua Australian Open Craig Tiley menolak permintaan itu.