REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Juru bicara Kementerian Kesehatan Kuwait mengatakan kepada kantor berita negara KUNA pada Selasa (19/1), atas temuan mutasi baru dari covid-19 memasuki negaranya. Varian baru dari virus corona yang lebih menular itu ditemukan pada dua perempuan Kuwait yang pernah berada di Inggris.
"Mereka menjalani tes PCR sebelum berangkat ke Kuwait, tetapi tes PCR pada saat kedatangan menunjukkan hasil positif dan pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan mereka memiliki varian B1.1.7," kata juru bicara itu dilansir dari Alarabiya, Rabu (20/1).
Kuwait pada 6 Januari 2021 telah menangguhkan penerbangan komersial langsung ke dan dari Inggris hingga pemberitahuan lebih lanjut. Keputusan penangguhan kembali dilakukan tak lama setelah mencabut penutupan perbatasan udara, darat dan laut selama 12 hari pada 1 Januari 2021.
Penangguhan kembali dilakukan untuk mencegah masuknya varian baru virus corona yang pertama kali muncul di Inggris.
Negara Teluk Arab telah mencatat total 158.822 infeksi COVID-19 dan 950 kematian sejak virus corona mewabah.