REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya memperkuat manajemen kebencanaan di bidang pariwisata dalam upaya meningkatkan rasa aman bagi wisatawan.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB H Lalu Gita Ariadi mengatakan Provinsi NTB sebagai salah satu daerah yang memiliki banyak destinasi pariwisata sudah seharusnya memiliki manajemen kebencanaan pariwisata.
"Selama ini dalam konteks kebencanaan orientasinya hanya kepada penduduk lokal. NTB yang memiliki banyak destinasi pariwisata sudah seharusnya ada menajemen kebencanaan pariwisata," kata dia.
Usai penandatanganan naskah kerja sama Pemprov NTB dengan Asia Pacifik Alliance for Disaster Management (A-PAD) Indonesia dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Kantor Gubernur NTB, Miq Gite sapaan akrabnya menjelaskan berbagai fasilitas di daerah juga harus mendukung, seperti transportasi darat, air dan udara, serta kesehatan.
"Berbagai hal harus diperhatikan, mulai dari transportasi dan kesehatan di destinasi pariwisata, sehingga apabila terjadi suatu bencana maka NTB dapat menjadi tempat pertolongan pertama," ucap Miq Gite.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan juga adalah konstruksi pembangunan hotel yang harus sesuai standar kebencanaan. Menurut Miq Gite, untuk membangun hotel dan restoran di NTB, konstruksi bangunan sudah menjadi hal yang harus diperhatikan.
"Apakah suatu bangunan dapat tahan dengan gempa dan sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur A-PAD Indonesia, Sinta Kaniawati, menuturkan bahwa sinergitas dengan Provinsi NTB sebagai langkah strategis A-PAD sebagai network kebencanaan di Asia Pasifik.
"Komitmen kami untuk terus mendukung dan memberdayakan potensi lokal yang ada di NTB. Fokus kami pada industri pariwisata, karena pariwisata juga sebagai salah satu tulang punggung bagi pemerintah Indonesia dalam memajukan perekonomian," ucapnya.
Sinta mengatakan bahwa A-PAD dapat terus bersinergi dengan NTB sebagai bentuk saling tolong menolong dalam memajukan pembangunan daerah. "Kami berharap dapat terus bersinergi untuk membantu pembangunan di daerah NTB termasuk masyarakat lokal," katanya.