REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengarahkan ekonomi syariah bisa fokus di ranah retail dan UMKM. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana berharap, ke depannya Bank Syariah Indonesia dapat memfasilitasi seluruh kebutuhan pelaku industri di ekosistem ekonomi syariah.
"Selain itu, bank hasil merger ini diharap membantu peningkatan pangsa aset perbankan syariah yang kini berada di angka 6,51 persen dibanding total aset perbankan nasional," katanya dalam diskusi daring, Selasa (19/1).
OJK melihat tantangan dalam jangka pendek adalah bagaimana perbankan di Tanah Air bisa melakukan pemulihan sektor rill dan konsolidasi bisnis untuk mengatasi pandemi. Ia juga akan mengarahkan supaya nanti perbankan mempunyai daya tahan untuk menyerap cadangan sebagai dampak dari restrukturisasi kredit yang masih berlangsung.
Kemudian perbankan digital juga tidak boleh diabaikan karena nasabah maunya perbankan melakukan transaksi dengan digital. OJK memiliki Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025 sebagai panduan pelaku perbankan dalam menjawab tantangan zaman.