REPUBLIKA.CO.ID, MONTMAGNY -- Wali kota di Prancis mengecam kampanye pemerintah dalam memberantas apa yang disebut 'separatisme Islam' dengan menutup sebuah masjid di wilayah kekuasaannya. Masjid tersebut ditutup dengan dalih memerangi radikalisme.
Wali kota di kota Montmagny di utara Prancis, Patrick Floquet, mengecam ketidakmampuan pemerintah atas penutupan sebuah masjid yang telah berfungsi tanpa kontroversi apa pun selama lima tahun terakhir.
"Tidak pernah ada pertanyaan apa pun untuk menutup masjid ini karena dalih itu," kata Floquet kepada harian Prancis Le Parisien, dilansir di Anadolu Agency, Rabu (20/1).
Sang wali kota mengatakan, awal bulan ini dia memverifikasi masjid tersebut telah menindaklanjuti pekerjaan yang berkaitan dengan norma keselamatan. Hal tersebut diperintahkan oleh komisi keamanan dalam waktu satu bulan dalam pemeriksaan rutin pada Desember lalu, agar tempat itu menerima 476 orang sesuai yang diberi wewenang oleh komisi.
"Ini adalah masjid yang tidak pernah diperbincangkan. Komisi keamanan tidak ada hubungannya dengan konotasi Islamisme radikal," ujarnya.