Rabu 20 Jan 2021 13:09 WIB

Listyo Ingin Hilangkan Citra Negatif Kepolisian

Citra negatif jadi faktor penting yang akan dibenahi Listyo sebagai Kapolri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Kabareskrim Polri yang juga calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Aziz yang memasuki masa pensiun.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Kabareskrim Polri yang juga calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Aziz yang memasuki masa pensiun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ingin menghilangkan citra negatif di masyarakat terhadap kepolisian. Beberapa citra negatif di antaranya seperti arogan, menarik pungutan liar (pungli), dan pelayanan yang berbelit.

"Pelayanan Polri yang dirasakan sebagai masyarakat mungkin masih berbelit, ucapan, sikap dan perilaku anggota kasar atau arogan yang dirasakan masyarakat. Adanya pungli di sektor pelayanan," ujar Listyo dalam uji kelaikan dan kepatutan atau fit and proper tes dengan Komisi III DPR, Rabu (20/1).

Baca Juga

Selain itu, citra negatif yang dirasakan masyarakat adalah suka mencari kesalahan dan mengutamakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Sehingga publik sering merasa bahwa kinerja kepolisian tak terlalu baik dan berimplikasi pada kepercayaan mereka.

Citra negatif tersebut menjadi faktor penting yang akan dibenahinya ketika diamanatkan menjadi Kapolri. Ia ingin masyarakat merasa terayomi dengan kehadiran polisi di wilayahnya.

"Harapan masyarakat merupakan faktor utama dan penting untuk diwujudkan. Meski banyak hal yang harus dihadapi, mulai tantangan bersumber dari lingkungan strategis, baik tatanan global, regional, domestik," ujar Listyo.

Penegakan hukum di bawah kepemimpinannya akan mengutamakan rasa humanis dan keadilan. Agar ke depannya tak lagi ada prasangka penegakan hukum yang tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas.

"Saat ini masyarakat memerlukan penegakan hukum yang memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, bukan penegakan hukum dalam rangka untuk kepastian hukum," ujar Listyo.

Ia menawarkan konsep visi dan misi Polri yang Presisi, yeng merupakan kepanjangan dari prediktif, resposibilitas, dan transparan berkeadilan. "Niat pemikiran dan operasional disertai dengan rencana yang real dan rasional dari Polri yang Presisi ini akan menjadi dasar dan kekuatan untuk mewujudkan harapan masyarakat," ujar Listyo.

Konsep tersebutlah yang akan diharapkan dapat mentranformasikan wajah Polri ke depan untuk lebih baik. Serta menekankan perbaikan pelayanan publik yang terintegrasi, modern, mudah, dan cepat.

"Pemerliharaan kamtibnas dan penegakan hukum yang prediktif, bertanggung jawab, transparan dan menjamin rasa keadilan masyarakat," ujar Listyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement