REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Mutasi virus corona telah ditemukan di antara 35 pasien baru yang terinfeksi di Garmisch-Partenkirchen, Jerman Selatan. Jenis ini berbeda dengan yang ditemukan di Inggris, tetapi dokter belum tahu seberapa menular dan mematikan varian tersebut.
"Fakta bahwa itu adalah varian baru tidak berarti lebih menular," ujar Direktur pelaksana klinik Garmisch-Partenkirchen Frank Niederbühl, dilansir Deutsche Welle, Rabu (20/1).
Wakil Direktur Medis, Clemens Stockklausner, mengatakan, masyarakat tidak perlu panik. Peneliti masih melakukan pengurutan genom terhadap varian baru SARS-CoV-2 itu.
"Kami harus menunggu urutan lengkapnya. Kami tidak bisa mengatakan sama sekali pada saat ini apakah (mutasi) ini memiliki relevansi klinis," katanya.
Sampel telah dikirim ke Rumah Sakit Charite Berlin untuk pemeriksaan lebih lanjut. Stockklausner menekankan bahwa mutasi baru itu berbeda dengan yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.