REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil turun langsung untuk memantau penerapan protokol kesehatan (prokes) di Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/1). Kedatangan Emil, sapaan Ridwan Kamil, ke Tasikmalaya bukan tanpa alasan. Kabupaten Tasikmalaya saat ini dicap sebagai daerah dengan masyarakat paling tidak patuh di Jabar dalam mengenakan masker.
Lokasi yang dipantau langsung oleh orang nomor satu di Jabar itu adalah Alun-Alun Singaparna dan Pasar Singaparna, yang menjadi pusat keramaian di Kabupaten Tasikmalaya. Hasilnya, masih banyak masyarakat yang kedapatan tak memakai masker.
Alih-alih diberi sanksi sosial, Emil secara langsung memberikan pemahaman kepada masyarakat yang tak pakai masker. Tak lupa, ia juga memberikan masker.
"Kami hadir di sini menyemangati. Kalau kita lihat di Alun-Alun ini kepatuhan relatif tinggi, meski masih ada yang kendor," kata dia, Rabu.
Namun, ia mengingatkan pemerintah setempat juga harus melakukan pemantauan penerapan prokes ke desa-desa. Sebab, karakter Kabupaten Tasikmalaya mayoritas adalah perdesaan.
Ia juga Emil juga meminta sosok pimpinan di Kabupaten Tasikmalaya harus turun ke lapangan dalam penanganan Covid-19. Ia mengatakan, pemimpin harus melihat langsung dan menyemangati masyarakat yang menghadapi pandemi Covid-19. Tak bisa hanya sekadar melakukan rapat.
"Pak Sekda dan Pak Bupati tak bisa hanya modal rapat saja, harus turun ke lapangan. Kalau dibilang capek, semua orang juga capek. Apalagi kita yang mengambil keputusan," kata dia.
Namun, ia mengatakan, itu merupakan risiko jabatan seorang pimpinan. Menurut dia, seorang pimpinan harus jadi teladan masyarakatnya. "Tolong diseriusi agar kepatuhan lebih baik," kata Emil.
Dalam pemantauan itu, Emil didampingi oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri. Sementara dari perwakilan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Muhammad Zen. Sementara Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto tak nampak dalam kegiatan tersebut.