REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC segera ditemukan. Hingga saat ini operasi SAR jatuhnya pesawat nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut masih terus dilakukan.
“Diharapkan CVR dapat segera ditemukan untuk melengkapi investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” kata Budi di Dermaga JICT II, Rabu (20/1).
Saat ini Basarnas dan tim gabungan baru menemukan flight data recorder (FDR) pesawat tersebut. Setiap pesawat memiliki dua kotak hitam yakni FDR berisi rekaman data perjalanan pesawat dan CVR rekaman data percakapan pilit di dalam kokpit.
Budi memastikan, saat ini KNKT sudah berhasil membuka data yang ada di dalam FDR tersebut. “Dara ini untuk memperoleh informasi lebih lanjut terkait investigasi penyebab kecelakaan,” tutur Budi.
Sebelumnya, KNKT memastikan sudah berhasil mengunduh flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC. Pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu setelah hilang kontak pada 9 Januari 2021.
"Kami sudah mengunduh data FDR dan kami sampaikan data FDR sudah bisa kami dapatkan," kata Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo di Jakarta, Selasa (19/1).
Dia menjelaskan data yang sudah berhasil diunduh dari FDR tersebut total sebanyak 370 parameter. Durasi data penerbangan yang didapatkan sebanyak 27 jam.
"27 jam ini atau 18 penerbangan termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan," tutur Nurcahyo.