REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Dari data yang ada sejauh ini, para ahli menyimpulkan, vaksin Covid-19 Pfizer dapat mengurangi penularan virus. Direktur Unit Epidemiologi Penyakit Menular Sheba di Israel, Profesor Gili Regev-Yohai, telah merilis temuan awal dari pemantauan terhadap orang yang telah divaksin.
Menurut Regev-Yohai, orang akan memiliki viral load yang jauh lebih rendah andaikan terkena Covid-19 setelah divaksinasi. Bisa dibilang, kemampuan orang untuk mengeluarkan partikel virus dari mulut dan hidungnya jadi lebih sedikit ketika sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Secara teoretis, menurut Regev-Yohai, orang yang telah divaksin Covid-19 tidak begitu menular andaikan mereka terinfeksi SARS-CoV-2. Mengutip hasil survei di Israel, ia menyebut, penerima dua dosis vaksin memiliki antibodi yang tinggi.
Bahkan, menurut penelitiannya, orang-orang yang mendapat dosis vaksin Pfizer itu memiliki antibodi 20 kali lebih banyak dari penyintas Covid-19 yang sempat sakit parah. Para dokter telah meninjau jumlah antibodi pada 102 staf yang telah disuntik dosis penuh vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer.