Kamis 21 Jan 2021 00:23 WIB

Calon Menlu AS Janji Kembalikan Hubungan Baik dengan Sekutu

Antony Blinken berjanji akan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada diplomasi AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Antony Blinken berjanji akan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada diplomasi AS. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/SHAWN THEW
Antony Blinken berjanji akan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada diplomasi AS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Calon Menteri Luar Negeri yang ditunjuk Presiden terpilih Amerika Serikat (Joe Biden), Antony Blinken, berjanji akan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada diplomasi AS. Ia juga berjanji akan membangun front untuk mengatasi tantangan dari China dan Iran.

Pada Selasa (19/1) Blinken mengatakan akan bekerja sama dengan sekutu dengan kerendahan hati. Hal ini ia sampaikan dalam pidato di Kongres satu hari sebelum Biden dilantik menggantikan Donald Trump yang kebijakannya sepihaknya selama empat tahun terakhir membuat sekutu Amerika jengkel.

Baca Juga

Blinken yang memiliki banyak pengalaman dalam kebijakan luar negeri adalah rekan dekat Biden. Ia juga akan menjelaskan mengapa kepemimpinan AS penting bagi dunia. Ia juga berjanji kebijakan luar negeri sesuai kepentingan rakyat AS.

"Ketika kami tidak terlibat, ketika kami tidak memimpin, maka satu dari dua hal ini terjadi; entah itu negara lain mencoba mengisi tempat kami, tapi mungkin tidak sesuai dengan kepentingan atau nilai-nilai kami, atau tidak satu pun yang mengisinya, maka terjadi kekacauan," kata Blinken.

"Keduanya tidak melayani kepentingan rakyat Amerika," tambah Blinken.

Pernyataannya ke Kongres ini disampaikan dua pekan usai pendukung Trump menyerbu masuk gedung yang menjadi simbol demokrasi Amerika. Kelompok pro-Trump itu ingin mencegah kemenangan Biden dalam pemilihan presiden November lalu.

Serangan yang tak pernah terjadi sebelumnya itu mengejutkan dunia. Serangan itu merugikan posisi AS dan menjadi amunisi bagi musuh-musuh Washington di seluruh dunia. Menyadari hal itu, Blinken menekankan kerendahan hati dalam pidatonya.

"Kerendahan hati karena ada pekerjaan besar yang perlu kami tangani di dalam negeri untuk memperkuat posisi kami di luar negeri," katanya dalam pidato tersebut.

Biden akan memimpin AS dengan geopolitik yang sepenuhnya berbeda dibandingkan saat ini. Kini China memiliki peran yang lebih besar di dunia, mulai di institusi-institusi multinasional hingga membantu pembangunan di Afrika dan Amerika Latin.

Hubungan Washington dan Beijing berada di titik terendahnya dalam beberapa dekade terakhir. Ketegangan tersebut kerap dibandingkan dengan Perang Dingin. Dalam pidatonya, Blinken mengatakan pemerintahan Biden menyadari perubahan tantangan.

"Kami akan terlibat di dunia yang tidak seperti dulu, tapi seperti apa adanya, dunia dengan nasionalisme meningkat, demokrasi merosot, persaingan dengan China, Rusia, dan negara otoritarian lainnya terus tumbuh," kata Blinken.

"Menggunungnya ancaman terhadap stabilitas dan sistem internasional yang terbuka dan revolusi teknologi yang membentuk ulang setiap aspek kehidupan terutama di ruang siber," tambahnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement