REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Kasi Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Yefnidawati mengatakan selama 2021 ini, Agam akan mendapatkan 5.535 ton pupuk bersubsidi. Jumlah ini menurut Yefni meningkat 387 ton dibanding tahun lalu, yang hanya 15.148 ton.
"Pupuk bersubsidi ini terbagi lima jenis yaitu, UREA, SP-36, ZA, NPK dan organik," kata Yefni, Rabu (20/1).
Ia menjelaskan Agam mendapatkan pupuk UREA sebanyak 7.248 ton, SP-36 1.444 ton, ZA 625 ton, NPK 5.615 ton dan organik 603 ton. Menurut Yefni, jatah Kabupaten Agam untuk pupuk SP-36 dan ZA berkurang dibanding tahun lalu. Karena sesuai penelitian Badan Litbang Pertanian, pupuk itu tidak direkomendasikan untuk komoditi padi, jagung, dan kedele di Sumatera Barat.
“Yang direkomendasikan hanya UREA dan NPK, sehingga kuotanya meningkat dibanding tahun lalu,” ujarnya.
Yefni berharap dengan adanya pupuk bersubsidi ini, kebutuhan petani dapat terpenuhi sehingga dapat meningkatkan angka produksi pertanian di Agam.
Sekarang, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi jenis UREA sebesar Rp 2.250 per kilogram. Untuk pupuk SP-36 dihargai Rp 2.400 per kilogram, ZA Rp 1.700 per kilogram, NPK Rp 2.300 per kilogram dan organik Rp 800 per kilogram.
Sementara itu, penyaluran pupuk bersubsidi harus melalui produsen, distributor dan kios resmi yang telah ditunjuk pemerintah. Karena penerima pupuk ini adalah petani yang tergabung dalam kelompok dan memiliki kartu tani.
“Kita miliki dua produsen, tujuh distributor dan 100 kios resmi yang tersebar di Kabupaten Agam,” kata Yefni.
Kedua produsen itu yakni Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang hanya menyediakan pupuk UREA, melalui empat distributor yaitu, CV Putra Arena, CV Datuak Kabasaran, Tina Dimansraya dan Fajar Semesta Harapan. Kemudian Petrokimia Gresik menyediakan SP-36, ZA, NPK dan organik melalui tiga distributor yaitu, PT Pertani, Fajar Semesta dan CV. Tazar Enco.