REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pedagang daging sapi di Kota Bekasi mogok berjualan mulai hari ini, Rabu (20/1). Hal ini imbas dari mahalnya harga daging di tingkat pedagang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Kota Bekasi, Abdul Iman, menuturkan, kebutuhan daging sapi per hari di Kota Bekasi kurang lebih ada 16 ton.
"Kebutuhan daging sapi per hari di Kota Bekasi kurang lebih 16 ton," kata Abdul, kepada wartawan, Rabu (20/1).
Abdul menuturkan, langkah pemkot dalam menghadapi aksi mogok pedagang daging sapi di antaranya adalah tetap membuka Rumah Pemotongan Hewan (RPH) meski tak ada aktivitas.
"RPH Kota Bekasi tetap buka dan beroperasi seperti biasa meski tidak ada aktivitas pemotongan," jelas dia.
Selanjutnya pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk mengatasi kelangkaan daging segar di pasar tradisional.
Selain itu, lanjut Abdul, pihak pemkot akan berkoordinasi dengan Perum Bulog dan PT Pertani Indonesia untuk melakukan operasi pasar daging murah melalui Toko Tani Indonesia di beberapa lokasi.
"Kami akan koordinasi dengan Bulog, PT Pertani Indonesia, Toko Tani Indonesia untuk melakukan operasi pasar daging murah di beberapa lokasi," jelas dia.