REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencatat pasien COVID-19 meninggal sampai Rabu, pukul 12.00 Wita, mencapai 101 orang.
"Hari ini ada dua tambahan pasien COVID-19 yang terkonfirmasi, sehingga total kasus kematian pasien COVID-19 sampai hari ini menjadi 101 orang dan menjadi kasus kematian tertinggi di Nusa Tenggara Barat," kata Anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu (20/1).
Swandiasa yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram itu, mengatakan data pasien COVID-19 yang dinyatakan meninggal tersebut segera menyusul.
"Kita masih menunggu data resmi dari Gugus Provinsi NTB, sebab informasinya ada tambahan lagi," katanya.
Berdasarkan data perkembangan COVID-19 Kota Mataram terakhir itu, disebutkan juga ada tambahan kasus positif baru COVID-19 satu orang dan 48 orang dinyatakan sembuh.
"Dengan demikian, total pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.345 orang, 137 orang masih dalam isolasi dan 101 meninggal dunia," katanya.
Selain itu, tercatat enam kasus suspek dan masih isolasi serta 103 orang terkonfirmasi kontak erat dan masih melakukan karantina.
"Sebanyak 137 orang pasien positif COVID-19 yang masih dirawat itu, ada yang masih dirawat di rumah sakit dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri karena dalam kondisi baik," katanya.
Swandiasa mengatakan pada akhir Januari 2021 kasus COVID-19 di Kota Mataram diprediksi mulai turun, akan tetapi hal itu tidak boleh membuat masyarakat kendor menerapkan protokol COVID-19 melalui gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Pasalnya, untuk menjadikan Mataram sebagai zona hijau COVID-19, perlu komitmen bersama masyarakat membantu pemerintah dalam upaya menekan kasus COVID-19.
Ia meminta masyarakat menyukseskan program penanganan COVID-19 berbasis lingkungan (PCBL) dan disiplin menerapkan protokol COVID-19. "Hal itu dimaksudkan agar penanganan penyebaran COVID-19, yang diupayakan pemerintah bisa berjalan efektif," katanya.