REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- - Petenis putri asal Kazakhstan Yulia Putintseva mengeluh tidak bisa beristirahat dengan nyaman di hotel tempatnya menjalani isolasi mandiri jelang Australian Open karena ada tikus yang berkeliaran di dalam kamarnya.
Menyikapi hal tersebut, otoritas setempat mengumumkan agar peserta Grand Slam awal musim tidak mencoba memberi makan tikus-tkus tersebut, demikian Reuters melaporkan, Rabu.
Kepala kepolisian negara bagian Victoria Lisa Neville mengatakan pihak berwenang akan menangani masalah pengendalian hama dengan beberapa cara.
"Seperti yang saya pahami, mungkin ada beberapa tikus yang sedang mencari makan. Kami akan meminimalkan interaksi mereka dengan tikus, kami akan terus melakukan pengendalian hama jika perlu, semoga upaya yang dilakukan minggu ini bisa menyelesaikan masalah itu," katanya kepada wartawan.
Putintseva membagikan rekaman gambar dari kejadian itu di media sosial, dengan terlihat tikus yang melompat keluar dari balik lemari kamarnya.
Akibat pengalaman tak mengenakkan yang dialami petenis peringkat 28 versi WTA itu, dia pun berpindah kamar, namun masih menemukan kenyataan bahwa kamar barunya di hotel tempatnya menginap di Melbourne juga dipenuhi tikus.
"Sebenarnya banyak sekali! Bahkan tidak hanya satu (tikus) di kamar saya sekarang. Kamar berbeda namun cerita yang sama, saya ingin tidur tapi tidak bisa," tulisnya dalam akun Twitternya.
Dia menambahkan bahwa resepsionis telah memberitahunya bahwa kamar hotel sudah penuh dan mereka tidak dapat membantunya.
"Ini lelucon," tulisnya.
Di akun Instagram, Putintseva juga mengutarakan keluhannya karena jendela kamar hotelnya tidak bisa dibuka. Dia mengangkat papan bertuliskan: "Kami butuh udara segar untuk bernapas,"
Lebih dari 70 pemain dan rombongan mereka diisolasi di kamar hotel selama 14 hari dan tidak bisa berlatih, setelah penumpang pada tiga penerbangan sewaan diketahui positif terinfeksi virus corona.
Sejumlah petenis mengeluh tentang kondisi tersebut, yang justru mendapat reaksi keras dari warga Australia, dengan ribuan warga negara tetap terdampar di luar negeri karena pembatasan perjalanan terkait pandemiCOVID-19.
Namun, direktur turnamen Australian OpenCraig Tiley pada Selasa (19/1) mengatakan "sebagian besar" petenis mendukung protokol ketat tersebut.