Kamis 21 Jan 2021 08:15 WIB

BKsPPI Apresiasi Program Afirmasi Pesantren Kemenag

Program afirmasi Pesantren Kemenag diapresiasi BKsPPI.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 BKsPPI Apresiasi Program Afirmasi Pesantren Kemenag. Foto: Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS memberikan tausiyah pada acara halal bihalal virtual Sekolah Bosowa, Selasa (23/6).
Foto: Dok SBBI
BKsPPI Apresiasi Program Afirmasi Pesantren Kemenag. Foto: Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS memberikan tausiyah pada acara halal bihalal virtual Sekolah Bosowa, Selasa (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) mengapresiasi sekaligus memberikan masukan terhadap program afirmasi pesantren atau program penguatan dan pengembangan pesantren. Program Kementerian Agama (Kemenag) itu mencakup aspek akademik, kelembagaan, SDM, dan bantuan sarana prasarana pesantren.

Ketua Umum BKsPPI, Prof KH Didin Hafidhuddin mengatakan, pada prinsipnya program itu bagus untuk penguatan pesantren. Tetapi jati diri dari pesantren jangan sampai hilang.

Baca Juga

"Jati diri pesantren dalam bidang ideologi misalnya, ideologinya harus tetap ahlusunah waljamaah, jangan berubah menjadi sekular atau liberal atau pluralisme dan lain sebagainya," kata Kiai Didin kepada Republika, Rabu (20/1) malam.

Ia mengingatkan bahwa para santri adalah kader ulama yang akan memimpin umat dan bangsa di masa yang akan datang. Maka pendekatan akademiknya harus pendekatan yang komprehensif, bukan sekedar yang berkaitan dengan teori. Kemudian implementasinya harus dipraktikan dalam kehidupan.

Ia juga memberikan masukan untuk program afirmasi pesantren Kemenag. Menurutnya perlu juga dikembangkan infrastruktur teknologi di pesantren di zaman digital seperti sekarang ini. Jadi tidak hanya bangunannya saja yang dibangun.

"Saya lebih cenderung ada penguatan teknologi, misalnya (ilmu teknologi) digital itu perlu sekali diajarkan," ujarnya.

Kiai Didin menyampaikan bahwa sekarang banyak dai yang dakwah secara daring (online). Maka semua santri harus punya kemampuan dan keahlian di bidang teknologi digital.

Ia juga mengingatkan bahwa ulama harus mengetahui perkembangan dan keadaan zaman. Ulama tidak boleh ketinggalan zaman termasuk dalam bidang teknologi.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menegaskan komitmennya untuk memberikan afirmasi terhadap pendidikan pesantren. Tahun 2021, Kemenag telah menyiapkan sejumlah program untuk membantu penyelenggaraan pendidikan pesantren.

"Sejumlah program afirmasi pesantren sudah kita siapkan di 2021, kami menyebutnya sebagai program penguatan dan pengembangan pesantren," kata Menag melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Rabu (20/1).

Ia mengatakan, program afirmasi pesantren mencakup aspek akademik, kelembagaan, SDM, dan bantuan sarana prasarana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement