Kamis 21 Jan 2021 11:34 WIB

Jokowi Targetkan Vaksinasi Covid-19 Kurang dari Setahun

Jokowi menarget 1 juta orang divaksin Covid-19 per hari

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
 Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) disuntik dengan vaksin COVID 19 oleh Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib (kanan) di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 13 Januari 2021. Indonesia berencana untuk menjalankan Program vaksinasi COVID-19 bagi petugas kesehatan medis mulai 14 Januari 2021, sebagai langkah awal program vaksinasi di Indonesia.
Foto: EPA-EFE/Agus Suparto
Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) disuntik dengan vaksin COVID 19 oleh Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib (kanan) di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 13 Januari 2021. Indonesia berencana untuk menjalankan Program vaksinasi COVID-19 bagi petugas kesehatan medis mulai 14 Januari 2021, sebagai langkah awal program vaksinasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, program vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari setahun. Ia mengatakan, Indonesia memiliki sekitar 30 ribu vaksinator, 10 ribu puskesmas, dan 3.000 rumah sakit yang dapat digerakkan untuk mempercepat program ini.

Berdasarkan perhitungan yang ia lakukan, setiap vaksinator dapat melakukan vaksinasi terhadap 30 orang dalam sehari. Sehingga, vaksinasi ditargetkan dapat dilakukan terhadap hampir satu juta orang dalam sehari oleh sekitar 30 ribu vaksinator.

Baca Juga

“Juga kesiapan vaksinnya jangan sampai terlambat. Ini kenapa pernah saya bilang, sebetulnya tidak ada setahun harusnya vaksinasi kita ini sudah bisa kita selesaikan. Karena angka-angkanya yang saya hitung, kita bisa,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual di Istana Negara, Kamis (21/1).

Jokowi mengatakan, pemerintah akan mengoptimalkan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada di seluruh Indonesia untuk mempercepat proses vaksinasi. Selain itu, ia menyebut, saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan kembali untuk membuka opsi vaksin mandiri alias berbayar.

Opsi itu memberikan peluang bagi para pengusaha untuk membeli vaksin Covid-19 bagi para pekerjanya secara mandiri.

“Ada yang bertanya bagaimana mempercepat (vaksinasi) lagi, banyak dari perusahaan, para pengusaha menyampaikan: ‘Pak bisa nggak kita vaksin mandiri? Ini yang baru kita akan putuskan,” ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement