Kamis 21 Jan 2021 12:44 WIB

PUPR Sinergikan Pembangunan KSPN dengan Kemenparekraf

Sinergi dua kementerian bangun KSPN untuk dukung produktivitas sektor pertanian

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri PUPR, Basuki Hadimujono sat meninjau lokasi penataan kawasan candi Borobudur, Jumat (13/11). Pemerintah mempercantik kawasan Candi Borobudur melalui proyek penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Foto: Istimewa
Menteri PUPR, Basuki Hadimujono sat meninjau lokasi penataan kawasan candi Borobudur, Jumat (13/11). Pemerintah mempercantik kawasan Candi Borobudur melalui proyek penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mensinergikan pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Khususnya dalam pembangunan lima KSPN Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang.

“Kolaborasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kemenparekraf bertujuan untuk mendukung produktivitas sektor pariwisata, khususnya pascapandemi Covid-19,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (20/1).

Dia menjelaskan, dukungan infrastruktur pada lima KSPN tersebut akan selesai pada pertengahan 2021. Sebetulnya, kata Basuki, harus selesai pada Desember 2020 namun karena adanya rescoping untuk penanganan pandemi Covid019 maka akan diselesaikan pada pertengahan 2021.

Basuki memastikan, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,96 triliun untuk pembangunan infrastruktur di lima KSPN tersebut. Pembangunan sudah dilaksanakan sejak 2019 hingga 2021 dengan rincian tahun anggaran 2019 sebesar Rp1,65 triliun, tahun anggaran 2020 sebesar Rp 3,70 triliun, dan tahun anggaran 2021 sebesar Rp 2,60 triliun.