Kamis 21 Jan 2021 13:04 WIB

Budi Daya Rumput Laut di Muaragembong Bekasi Mampu Bertahan

Budidaya rumput laut kini menjadi salah satu usaha unggulan di Muaragembong Bekasi.

Red: Bilal Ramadhan
Seorang pekerja menjemur hasil panen rumput laut
Foto: Antara/Akbar Tado
Seorang pekerja menjemur hasil panen rumput laut

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) budi daya rumput laut di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat masih mampu bertahan dan menunjukkan eksistensinya meski di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah pandemi Covid-19 ini tidak mempengaruhi usaha kami, bahkan budi daya rumput laut kini menjadi salah satu usaha unggulan khususnya di Kecamatan Muaragembong," kata Ketua UMKM Koperasi Maju Bersama Junaedi Idih.

Koperasi yang berlokasi di Kampung Gaga RT 04 RW 03 Desa Pantai Mekar itu berdiri sejak tahun 2011. Kini koperasi tersebut menjadi penopang ekonomi bagi 400 orang anggotanya.

Junaedi mengatakan saat ini omzet budi daya rumput laut yang dikelolanya sudah mencapai Rp 320 juta per bulan dengan pangsa pasar domestik untuk konsumsi dalam negeri, bahkan mampu menunjang kebutuhan ekspor hingga ke Cina.

Menurut dia, budi daya rumput laut relatif mudah karena hanya memerlukan satu kali tanam dengan hasil panen berkali-kali. "Prosesnya mudah, cukup ditebar saja ke tambak. Selain itu budi daya rumput laut juga aman dan tidak berisiko tinggi karena relatif tidak ada penyakit hingga panen tiba," ucapnya.

Pihaknya berharap pemerintah daerah turut mendorong pertumbuhan kelompok budi daya rumput laut agar menjadi usaha unggulan di Kabupaten Bekasi. "Harapan kami, minta dibantu, biar nanti anak-anak muda di sini tidak usah mencari kerja ke luar Bekasi karena di Muaragembong juga banyak peluang usaha yang membutuhkan tenaga," katanya.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja memastikan pemerintah daerah mendukung usaha tersebut agar dapat terus berkembang serta mampu memberdayakan warga sekitar.

"Pemerintah daerah akan terus mensupport agar budi daya rumput laut ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjadi salah satu usaha unggulan di Kabupaten Bekasi," kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Hujurat ayat 11)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement