REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua orang sumber pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Mauritania dan Indonesia adalah dua negara mayoritas Muslim yang hampir menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun target normalisasi gagal karena masa jabatan Trump sudah habis sebelum hal itu tercapai.
Pada Kamis (21/1), Times of Israel melaporkan, salah satu sumber mengatakan Mauritania hampir mengumumkan normalisasi hubungan dengan Israel. Pejabat pemerintah Trump itu yakin dalam beberapa pekan mereka bisa meraih kesepakatan dengan negara Afrika itu. Mauritania diharapkan mengikuti jejak Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Moroko untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
"Mauritania dan Indonesia masuk daftar teratas, tapi berubah-ubah berdasarkan berbagai situasi. Anda bisa masukkan semua negara ke dalam daftarnya, hingga ke titik di mana Iran akan bergabung dengan Perjanjian Abraham," kata salah satu pejabat Trump pada Times of Israel pekan ini.
Mauritania dalah negara ketiga anggota Liga Arab yang membangun hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada 1999. Namun, hubungan tersebut runtuh usai perang Gaza tahun 2008-2009. Usai UEA sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel Agustus lalu, Kementerian Luar Negeri Mauritania mengeluarkan pernyataan yang mendukung kesepakatan tersebut.