Kamis 21 Jan 2021 14:40 WIB

China Lapor Kenaikan Kasus Covid-19 Meski Pembatasan Ketat

Puluhan juta penduduk di Hebei dan Jilin China diisolasi untuk cegah Covid-19

Red: Nur Aini
Warga China terima vaksin Covid-19, ilustrasi
Foto: Chen Zhonghao/Xinhua via AP
Warga China terima vaksin Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China melaporkan peningkatan kasus Covid-19 meskipun telah sibuk menerapkan tindakan pembatasan baru-baru ini untuk menahan wabah terbaru di wilayah timur lautnya.

Provinsi Heilongjiang China mencatat peningkatan harian terbesar pasien baru Covid-19 hingga saat ini.

Baca Juga

Puluhan juta penduduk di provinsi Hebei di dekat Beijing, serta di provinsi Jilin timur laut dan Heilongjiang telah diisolasi dalam beberapa pekan terakhir di tengah gelombang baru infeksi corona terburuk sejak Maret 2020.

Untuk itu, pihak berwenang meminta warga untuk tinggal di rumah selama liburan Tahun Baru Imlek pada Februari mendatang sebagai bagian dari upaya untuk mencegah munculnya wabah lain yang menyusahkan.

Sebanyak 144 kasus baru Covid-19 dilaporkan pada 20 Januari, kata Komisi Kesehatan Nasional China. Jumlah itu serupa dengan total kasus yang dilaporkan pada 14 Januari dan menandai jumlah kasus infeksi harian tertinggi sejak 1 Maret.

Namun, angka itu masih sebagian kecil dari angka kasus infeksi corona yang pernah dialami China selama puncak wabah pada Januari-Februari 2020.

Dari 126 kasus infeksi lokal baru, Heilongjiang menyumbang 68 kasus sementara Jilin melaporkan 33 kasus. Provinsi Hebei, yang sejauh ini mengalami lonjakan kasus terbesar bulan ini, melaporkan 20 kasus baru, dan Beijing melaporkan dua kasus.

Jumlah kasus baru Covid-19 tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus infeksi yang dikonfirmasi, naik menjadi 113 dari 58 kasus pada sehari sebelumnya.

Total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di China daratan sekarang mencapai 88.701, sementara jumlah korban jiwa tetap tidak berubah, yakni 4.635 orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement