Kamis 21 Jan 2021 17:18 WIB

BPS: Gen Z dan Milenial Dominasi Penduduk Indonesia

Penduduk usia kerja (15-64 tahun) meningkat dari 53,39 persen menjadi 70,72 persen.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam paparan yang dilakukan secara virtual, beberapa waktu lalu.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z (gen Z) dan milenial.
Foto: Humas BPS
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam paparan yang dilakukan secara virtual, beberapa waktu lalu.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z (gen Z) dan milenial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penduduk Indonesia didominasi generasi Z (gen Z) dan milenial. Data ini didapatkan melalui Sensus Penduduk (SP) 2020 yang dilakukan secara online maupun tatap muka sepanjang Februari hingga September 2020.

Untuk pengklasifikasian, BPS merujuk pada literatur dari William H Frey. Dalam literatur tersebut, generasi Z adalah mereka yang lahir pada 1977-2012 atau kini sudah berusia delapan hingga 23 tahun pada tahun lalu. Sedangkan, generasi milenial merupakan penduduk kelahiran 1981-1996, sehingga sudah berada rentang usia 24-39 tahun.

Baca Juga

Dari klasifikasi tersebut, SP 2020 menunjukkan, generasi Z mendominasi hingga 27,94 persen dari penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa. Artinya, sebanyak 75 juta penduduk Indonesia saat ini berasal dari generasi tersebut.

Hasil SP 2020 juga menyebutkan, jumlah penduduk dari generasi milenial mencapai 69,8 juta jiwa atau berkontribusi 25,87 persen terhadap penduduk Indonesia. Generasi X atau mereka yang lahir pada 1965-1980 berada di posisi ketiga, 21,88 persen.

Di sisi lain, kelahiran 1946-1964 yang dikenal sebagai generasi baby boomer hanya berjumlah 31 juta jiwa atau sekitar 11,56 persen dari total penduduk Indonesia per September 2020.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, klasifikasi ini penting untuk diperhatikan mengingat setiap generasi memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda. "Klasifikasi perlu dipelajari sehingga komunikasi antar generasi bisa lancar dan memberikan dampak positif ke seluruh kehidupan bangsa," kata Suhariyanto dalam Rilis Hasil SP 2020 secara virtual pada Kamis (21/1).

BPS juga mengolah data berdasarkan pengelompokkan usia. Terlihat, proporsi penduduk usia muda (0-14 tahun) terus mengalami penurunan akibat berkurangnya jumlah kelahiran. Pada 1971, jumlahnya 44,12 persen terhadap penduduk yang kini sudah ke level 23,33 persen.

Data yang berbeda ditunjukkan pada dua kelompok usia lain. Dalam periode yang sama, penduduk usia kerja (15-64 tahun) meningkat dari 53,39 persen pada 1971 menjadi 70,72 persen. Demikian juga dengan proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas) yang perlahan meningkat menjadi 5,95 persen pada tahun lalu, dari 2,49 persen pada 1971.

Suhariyanto mengatakan, peningkatan proporsi penduduk usia lanjut dapat menjadi salah satu indikator positif. "Data ini bisa diinterpretasikan sebagai hasil perbaikan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi dan perbaikan pola hidup yang selama ini dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah dan swasta," kata Suhariyanto menjelaskan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement