REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendengar laporan efek samping dari penyuntikkan vaksin sinovac yang telah diberikan kepada sejumlah pejabat daerah dan para tenaga medis. Irwan percaya, vaksin sinovac yang disediakan pemerintah pusat untuk mengatasi pandemi covid-19 tidak berbahaya seperti yang ditakutkan sejumlah pihak.
"Sampai saat ini, sesuai fakta belum ada efek samping dari suntikan vaksin di Sumbar di launching pada Kamis yang lalu. Hal itu, sudah diawali oleh Danrem 032/Wirabraja Brigadir Jenderal TNI Arief Gajah Mada dan para pejabat lainnya," Irwan, Kamis (21/1).
Pekan lalu pejabat daerah yang sudah lebih dulu diberikan suntik vaksin adalah Danrem 032/Wirabraja Brigadir Jenderal TNI Arief Gajah Mada, Ketua IDI Sumbar Pom Harry Satria, Dandenkesyah Letkol Ckm Zulfikar, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Firdaus Umar, Kepala Dinas Kominfo Sumbar Jasman MM, Kepala Laboratorium Pusat Dianogstik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand, Andani Eka Putra dan Ketua PERSI Sumbar Yusirwan.
Irwan sendiri sementara batal divaksin karena ia dianggap tidak memenuhi syarat. Irwan pekan lalu tidak divaksin karena tim medis mendapati kondisinya sedang tensi tinggi.
Gubernur Sumbar mengingatkan masyarakat supaya tidak terpengaruh oleh berita hoaks atau tidak benar yang beranggapan vaksin sinovac berbabaya. Ia menjamin vaksin sinovac sudah terbukti aman dan sudah sesuai izin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Masyarakat tidak perlu takut, keamanan dan kehalalan vaksin Covid-19 tidak perlu diragukan, karena telah diuji coba tahap ketiga dan telah memenuhi standar keamanan yang disyaratkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), BPOM dan MUI pun sudah mengeluarkan fatwa kehalalan vaksin Sinovac," kata Irwan.