REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD— Bom bunuh diri sebanyak dua kali menghantam ibu kota Irak, Baghdad, Kamis (21/1) waktu setempat. Polisi dan TV Pemerintah mengatakan, sekurangnya enam orang meninggal dalam ledakan tersebut.
Tiga pejabat polisi mengatakan, dua ledakan menghantam sebuah pusat komersial di Baghdad tengah. Televisi pemerintah Irak melaporkan pelaku melakukan pengeboman bunuh diri.
Banyak korban luka dalam kondisi serius. Sementara juga dilaporkan adanya kerusakan harta benda. Pejabat polisi berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan.
Pengeboman itu adalah yang pertama dalam beberapa tahun yang menargetkan kawasan komersial Baghdad yang ramai.
Ledakan ini datang di tengah ketegangan politik yang meningkat karena Irak tampaknya akan mengadakan pemilihan awal pada Oktober.
Pelaku pengeboman bunuh diri belum diketahui hingga berita ini diterbitkan Associated Press. Irak telah menyaksikan serangan yang dilakukan kelompok ISIS dan kelompok milisi dalam beberapa bulan terakhir.
Milisi secara rutin menargetkan kehadiran Amerika Serikat dengan serangan roket dan mortir, terutama Kedutaan Besar Amerika Serikat di Zona Hijau yang dijaga ketat.
Laju serangan telah menurun sejak gencatan senjata tidak resmi diumumkan kelompok bersenjata yang didukung Iran pada Oktober.
ISIS telah melakukan serangan serupa di masa lalu. Namun jarang dapat menargetkan ibu kota sejak digulingkan pasukan Irak dan koalisi pimpinan Amerika Serikat pada pertempuran 2017.