Jumat 22 Jan 2021 05:15 WIB

Takut Dikremasi, Muslim Sri Lanka Enggan Pergi ke RS

Sri Lanka tetap memberlakukan kremasi paksa bahkan kepada Muslim Covid-19.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Takut Dikremasi, Muslim Sri Lanka Enggan Pergi ke RS. Petugas kesehatan Sri Lanka membawa peti mati korban terkait Covid-19 yang tidak diklaim ke krematorium di pemakaman umum di Kolombo, Sri Lanka, 10 Desember 2020.
Foto: EPA-EFE/CHAMILA KARUNARATHNE
Takut Dikremasi, Muslim Sri Lanka Enggan Pergi ke RS. Petugas kesehatan Sri Lanka membawa peti mati korban terkait Covid-19 yang tidak diklaim ke krematorium di pemakaman umum di Kolombo, Sri Lanka, 10 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Anggota parlemen Sri Lanka mengatakan, Muslim di negara enggan pergi ke rumah sakit(RS) karena mereka takut akan dikremasi jika meninggal karena Covid-19. Hal itu diungkapkannya kepada parlemen pada Rabu (20/1).

"Umat Muslim takut pergi ke rumah sakit karena mereka takut akan dikremasi jika mereka meninggal karena Covid-19," kata Bathiudeen, dilansir di Daily Mirror, Kamis (21/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, beberapa anggota parlemen pemerintah keliru menafsirkan Alquran dengan mengatakan ajaran dalam Alquran itu tidak melarang kremasi. Menurutnya, Alquran perlu dibaca dengan cara yang lurus untuk memahami kebenarannya.

"Umat Muslim sedih karena seorang bayi yang meninggal karena Covid-19 Sabtu lalu telah dikremasi," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement