REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO - Meksiko pada Rabu memuji keputusan Presiden AS yang baru terpilih Joe Biden yang menghentikan proyek kontroversial membangun tembok di sepanjang perbatasan kedua negara. Di media sosial, Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard memuji langkah untuk menghentikan pembangunan tembok yang direncanakan oleh mantan presiden Donald Trump, dan usulan Biden agar imigran tidak berdokumen menjadi warga negara.
“Meksiko menyambut baik akhir dari pembangunan tembok, inisiatif imigrasi yang mendukung DACA dan jalan menuju kewarganegaraan ganda,” kata Ebrard.
Pada hari pelantikannya, Biden menandatangani sebuah memorandum untuk melestarikan program Deferred Action for Childhood Arrivals, atau DACA, yang melindungi migran yang tiba di negara itu sebagai anak-anak agar tidak dideportasi.
Biden juga menandatangani undang-undang imigrasi yang akan menjadi jalan bagi jutaan pendatang menjadi warga negara AS. Sejak awal, pembangunan tembok perbatasan menuai kontroversial yang mengakibatkan gesekan antara Meksiko dan tetangganya di utara.
“Presiden Donald Trump: Tidak. Meksiko TIDAK AKAN PERNAH membayar tembok. Tidak sekarang, tidak selamanya,” cuit Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto pada 2018.
Selama pemerintahan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, kedua pemimpin mencoba menyelesaikan masalah ini lewat jalur diplomasi. Trump berterima kasih kepada Lopez Obrador atas dukungannya dalam mengirim pasukan untuk berpatroli di perbatasan AS-Meksiko.
“Saya ingin berterima kasih atas persahabatan dan hubungan kerja profesionalnya. Kami sebenarnya memiliki 27.000 tentara Meksiko yang menjaga perbatasan kami selama dua tahun terakhir,” kata Trump pekan lalu.