Oleh Nawir Arsyad Akbar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tinggal selangkah lagi Komjen Listyo Sigit Prabowo dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri. Ujian terakhir telah diselesaikannya setelah Komisi III DPR menyatakan dirinya lulus dalam uji kelaikan dan kepatutan atau fit and proper test yang digelar pada Rabu (20/1).
DPR dalam rapat paripurna hari ini resmi menyetujui Listyo untuk ditetapkan sebagai kapolri. Ia akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang sudah memimpin Polri selama kurang lebih 14 bulan.
"Apakah laporan Komisi III DPR atas uji kelayakan terhadap calon Kapolri tersebut dapat disetujui?" tanya Ketua DPR RI Puan Maharani dijawab setuju oleh legislator yang hadir dalam rapat paripurna, Kamis (21/1).
Listyo Sigit menjadi yang paling dijagokan dari lima nama yang direkomendasikan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Selain prestasi yang mentereng selama menjabat kabareskrim Polri, kedekatannya dengan Jokowi disebut jadi nilai lebihnya ketimbang empat nama lain.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Pada 2010, Listyo menjadi wakil kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang.
Pada 2011, ia menjabat sebagai kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta saat Jokowi masih menjadi wali kota Solo. Saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Listyo Sigit dirotasi menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.
Kedekatan dengan Jokowi berlanjut, saat ia menjadi ajudannya pada 2014. Setelah tak menjadi ajudan, Listyo menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni kepala Polda Banten pada 2016-2018 dan kepala Divisi Propam Polri pada 2018-2019 sebelum diangkat menjadi Kabareskrim.
Kendati demikian, sejumlah isu sempat menghambatnya sebelum resmi diusulkan Jokowi dan tertuang dalam surat presiden (surpres) bernomor R-02/Pres/01/2021 yang diserahkan oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno kepada DPR. Salah satunya, Listyo Sigit merupakan jenderal muda yang akan melangkahi seniornya di kepolisian jika menjadi kapolri.