REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat paripurna DPR yang digelar Kamis (21/1) telah menyetujui pengangkatan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Aswandi berharap kapolri yang baru tersebut bisa menuntaskan masalah radikalisme yang mulai masuk ke sekolah dan perguruan tinggi.
“Harus mampu menuntaskan radikalisme di sekolah dan kampus,” ujar Aswandi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/1).
Aswandi pun menegaskan bahwa keberadaan IPNU dan sinergitas Kapolri juga sangat dibutuhkan mengingat basis Organisasi IPNU mencakup semua elemen pelajar. "IPNU ini disemua tingkatan ada, pelajar umum, pesantren dan mahasiswa. Kita siap bersinergi dan selama ini IPNU sudah bergerak untuk merangkul semua kalangan pelajar agar tidak terdoktrin faham radikalisme,” ucapnya.
Aswandi menilai, rekomendasi yang dikeluarkan Presiden Jokowi juga sudah tepat. Karena, menurut dia, jejak karir Komjen Listyo Sigit Prabowo tidak diragukan lagi dan banyak ulama dan tokoh dari Banten yang mendukung.
"Ramai dipemberitaan tokoh ulama Banten dan masyarakat menilai Pak Sigit Prabowo waktu jadi Kapolda Banten mampu merangkul semua golongan, IPNU optimis akan bersinergi ke depan,” katanya.
Selain harus bisa menuntaskan masalah radikalisme di dunia pendidikan, menurut Aswandi, Kapolri yang baru juga harus bisa profesional soal penegakan hukum di Indonesia. “Sebagai ujung tombak penegakan hukum di Indonesia harapannya Kapolri yang baru ini bisa betul-betul profesional. Jangan hukum tumpul ke atas tajam ke bawah,” jelasnya.
Menurut Aswandi, Kapolri yang baru harus bisa mengubah citra Polri yang selama ini di anggap jauh dari masyarakat. “Karena sejatinya Polri itu abdi masyarakat bukan abdi negara jadi harus bisa betul-betul dekat kepada masyarakat,” tutup pria asal Jambi ini.