REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta masyarakat mengurangi mobilitas selama diterapkannya pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM). Sehingga, penyebaran Covid-19 dapat semakin ditekan.
Lonjakan kasus masih terjadi di DIY, termasuk Kota Yogyakarta. Jika hal ini terus berlanjut, katanya, tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 akan kewalahan.
"Ketersediaan bed (tempat tidur isolasi) yang juga menjadi pekerjaan rumah kita. Target PTKM mengurangi mobilitas, sehingga penyebaran Covid-19 tidak semakin berkembang," kata Heroe dalam Talk Show dengan tema 'Yogya Siap Divaksinasi' yang digelar Republika.co.id secara virtual, Kamis (21/1).
Selain itu, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 juga harus tetap dijalankan dengan disiplin. Di Kota Yogyakarta, Heroe menyebut, berlaku 5M.
Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. "Kalau (masih) banyak mobilitas berarti belum berhasil (PTKM). Kantor dibatasi (75 persen WFH) tujuannya agar sebaran Covid-19 bisa kita atasi," ujarnya.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, pada 21 Januari 2021 dilaporkan tambahan 456 kasus baru dengan 61 kasus di antaranya disumbang Kota Yogyakarta. Ratusan kasus baru tersebut mencatatkan rekor baru penambahan kasus harian Covid-19 di DIY dan pertama kalinya mencapai lebih dari 400 kasus per hari.