REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga pesepak bola Emiliano Sala mengatakan, masih menunggu jawaban di balik kematian Sala karena hari ini, Kamis (21/1), menandai dua tahun sejak pesawat yang ditumpangi Sala jatuh ke Selat Inggris. Pihaknya meminta penentuan tanggal pemeriksaan kematian untuk sang pemain.
Pesawat bermesin tunggal Piper Malibu yang membawa pemain Argentina berusia 28 tahun itu, yang terlibat dalam transfer jutaan pound dari FC Nantes di Prancis ke Cardiff City FC, jatuh di utara Guernsey pada 21 Januari 2019.
Tubuhnya ditemukan pada bulan berikutnya, tetapi pilot pesawat yang tidak memenuhi syarat, David Ibbotson yang saat itu berusia 59 tahun, dari Crowle, Lincolnshire, belum ditemukan.
David Henderson, yang diduga mengatur penerbangan tersebut, akan diadili pada bulan Oktober dengan tuduhan membahayakan keselamatan pesawat, serta berusaha mengeluarkan penumpang tanpa izin atau otorisasi yang sah.
Pemeriksaan kematian Sala tidak dapat dilakukan sampai proses yang melibatkan Henderson selesai. Tetapi keluarga pesepak bola tersebut mengatakan mereka menginginkan tanggal mulai dari koroner senior untuk Dorset, Rachael Griffin, demi menghindari peringatan suram lainnya.
"Ini adalah tragedi bahwa dua tahun telah berlalu sejak kematian Emiliano dan kami masih belum tahu persis bagaimana dan mengapa dia meninggal," kata seorang pengacara yang mewakili keluarga, Daniel Machover, dikutip dari Sportsmole, Kamis (21/1).