REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejak awal pandemi Covid-19, ITB, UNPAD, dan Masjid Salman ITB mengembangkan alat bantu pernapasan yang sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19, yakni ventilator. Menurut General Manager Rumah Amal Salman, Agis Nurholis, ventilator yang diberi nama Vent-I atau Ventilator Indonesia ini merupakan karya anak bangsa, yang telah berhasil melalui berbagai pengujian standardisasi alat kesehatan.
"Setidaknya dari sana, sebanyak 936 unit Vent-I berhasil diproduksi dan didistribusikan secara gratis ke 348 rumah sakit di seluruh Indonesia (34 Provinsi)," katanya.
Sayangnya, kata dia, memasuki tahun 2021, bencana pandemi masih berdampak di sebagian besar wilayah. Virus yang mudah menyebar, menjadikan jumlah pasien covid-19 semakin bertambah. Ruang rawat di rumah sakit - rumah sakit juga terbatas, sehingga membuat kondisi pasien semakin memburuk.
Oleh karena itu, Rumah Amal Salman kembali berinovasi untuk pengembangan ventilator dan alat kesehatan lainnya. Kedua alat kesehatan ini bernama HFNC (High Flow Nasal Cannula) dan PNPC (Personal Negative Pressure Chamber).
HFNC ventilator merupakan ventilator dengan fungsi memberikan udara dengan laju aliran yang tinggi ke paru-paru secara kontinu yang temperatur. Kelembaban udaranya dapat diatur sehingga membuat pasien tetap nyaman.
Sementara PNPC merupakan alat kesehatan yang dapat menjadi solusi atas keterbatasan ruang perawatan pasien Covid-19 juga bermanfaat untuk melindungi para tenaga kesehatan dari risiko transmisi infeksi melalui udara.
"Baik HFNC maupun PNPC, kedua alat ini telah mengalami pengujian fungsi oleh Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta," katanya.