REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) melaporkan hasil kegiatan Sensus Penduduk 2020 (SP2020), jumlah penduduk Jabar pada bulan September 2020 sebanyak 48,27 juta jiwa. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk Jawa Barat terus mengalami peningkatan.
Dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak 2010, jumlah penduduk Jabar mengalami penambahan sekitar 5,2 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 0,44 juta setiap tahun. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Jabar sebesar 1,11 persen per tahun.
Menurut Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah, terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk atau perlambatan dibandingkan dengan periode 1971-1980. "Terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk atau perlambatan sekitar 1,5 persen poin jika dibandingkan dengan periode 1971-1980 yang sebesar 2,61 persen," ujar Dyah, Kamis (21/1).
Dengan luas daratan Jabar sebesar 35,38 ribu kilometer persegi, kata dia, maka kepadatan penduduk Jabar sebanyak 1.365 jiwa per kilometer persegi. Angka ini meningkat dari hasil SP2000 yang mencatat kepadatan penduduk Jabar sebanyak 1.010 jiwa per kilometer persegi dan hasil SP2010 yang mencapai 1.217 jiwa per kilometer persegi.
Menelisik data yang ada, kata dia, jumlah penduduk Jabar menurut kabupaten/kota yang paling besar ada di Kabupaten Bogor. Dengan luas geografis sebesar 7,66 persen wilayah Jabar, Kabupaten Bogor dihuni oleh 5,43 juta penduduk atau 11,24 persen penduduk Jabar. Jumlah penduduk terbesar kedua terdapat di Kabupaten Bandung dengan jumlah penduduk sebanyak 3,62 juta orang, yaitu sebesar 7,51 persen.
Sementara jumlah penduduk paling kecil di Kota Cirebon dan Kota Banjar dengan jumlah penduduk masing-masing sebanyak 333,3 ribu atau sebesar 0,69 persen dan 200,97 ribu atau sebesar 0,42 persen.