REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (22/1). Meski sempat dibuka menguat, IHSG berakhir dengan koreksi hingga 1,5 persen atau turun 96 poin ke level 6.317.
Melemahnya pergerakan IHSG ini terjadi seiring diresmikannya perpanjangan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah. Kebijakan ini akan diperpanjang dari 26 Januari hingga dua pekan ke depan.
Secara teknikal, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan, saat ini IHSG cenderung mulai memasuki fase konsolidasi setelah IHSG gagal menembus kembali resisten 6470 kemarin.
"Per siang ini IHSG ditutup pada support 6.317 dan apabila berhasil bertahan di atas level ini IHSG berpotensi kembali menguji resisten 6.470," kata Hendriko, Jumat (22/1).
Pada sesi pertama ini, sebagian besar saham mengalami koreksi. Sebanyak 372 saham melemah dan hanya 111 saham yang menguat. Sementara, nilai transaksi pada sesi ini mencapai Rp 10,77 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp 228,98 miliar.
Adapun saham-saham yang terkoreksi didominasi dari sektor tambang serta konstruksi. Menurut Hendriko, saham tambang kembali terkoreksi setelah menguat signifikan beberapa hari lalu. Pelemahan ini ikut menyeret pergerakan index mining.
PT Aneka Tambang Tbk ditutup melemah 6,80 persen ke level 2.880. Sebelumnya saham emiten berkode ANTM ini dibuka diposisi 3.090. Sementara itu PT Timah Tbk. ditutup melemah 6,36 persen ke level 2.210 setelah sebelumnya sempat menguat ke posisi 2.390.
"Selain itu, lanjut Hendriko, koreksi juga terjado pada saham konstruksi setelah diumumkannya daftar pengurus Sovereign Wealth Fund (SWF)," terang Hendriko.
PT Waskita Karya Tbk ditutup melemah sebesar 5,75 persen ke level 1.720. Sebelumnya saham emiten berkoda WSKT ini dibuka menguat di level 1.830. Ada pula PT Wijaya Karya Tbk ditutup sebesar 4,76 persen ke level 2.000 setelah sebelumnya dibuka pada posisi 2.100.