Jumat 22 Jan 2021 16:01 WIB

Puluhan Anak Panti Asuhan di Depok Positif Covid-19

Anak-anak dan pengurus yang terinfeksi jalani isolasi di panti asuhan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Covid-19.  Sebanyak 43 orang anak dan pengurus panti asuhan di Depok positif Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Sebanyak 43 orang anak dan pengurus panti asuhan di Depok positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 43 orang anak dan pengurus panti asuhan di Depok positif Covid-19. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok mengonfirmasi klaster panti asuhan tersebut.

"Kami sudah melakukan swab PCR dengan jumlah 50 orang penghuni panti asuhan. Hasilnya 43 orang anak dan pengurus panti asuhan tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status tanpa gejala," ujar Juru Bicara GTPPC Kota Depok, Dadang Wihana di Balai Kota Depok, Jumat (22/1).

Baca Juga

Menurut Dadang, sebanyak 43 orang anak dan pengurus panti asuhan positif dengan kategori Orang Tanpa Gangguan (OTG). Mereka kini menjalani isolasi mandiri di panti asuhan yang beralamat di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas. "Kondisi kesehatan mereka akan rutin dipantau Puskesmas Pancoran Mas," tegasnya.

 

Sebelumnya, anak-anak panti dan pengurus melakukan rapid tes antigen. Hasilnya adalah reaktif.

"Pemeriksaan diadakan karena puluhan anak dan pengurus di panti asuhan tersebut telah menjalani rapid test antigen dengan hasil reaktif," ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita di Balai Kota Depok, Kamis (21/1).

"Selama isolasi, kami tetap melakukan pemantauan kepada seluruh penghuni panti asuhan. Jika salah satunya mengalami gejala, akan segera dilakukan penanganan lebih lanjut," jelasnya.

Sejumlah langkah juga sudah diambil mencegah penyebaran kasus. Seperti, mengisolasi panti asuhan tersebut. "Kami lakukan lockdown, mereka tidak boleh keluar, dan dilakukan mitigasi berupa screening yang terpapar, hingga penyemprotan disinfektan," sambung Dadang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement