REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr Alief Satria, mengemukakan sejumlah pejabat dari Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI akan berkunjung ke Majene dan Mamuju di Sulawesi Barat. Mereka akan mengecek kondisi terkini vaksin Covid-19 di wilayah tersebut setelah diguncang gempa magnitudo 6,2 pada Jumat pekan lalu.
"Sudah ada koordinasi terkait vaksin, besok Sektetaris Dirjen Kementerian Kesehatan akan turun bersama pihak Badan POM. Dia akan melihat kondisi vaksin yang ada, khususnya di Mamuju," kata dr Alief yang dihubungi dari Makassar, Jumat (22/1).
Dinkes Sulbar mendapat jatah vaksin Covid-19 sebanyak 10.960 unit yang baru terdistribusi di dua wilayah yakni Kota Mamuju dan Kabupaten Majene. Selain akan mengecek gudang farmasi milik Pemprov Sulbar sebagai pusat penyimpanan vaksin, pihak Kemenkes dan BPOM juga direncanakan akan mengecek langsung kondisi vaksin di Kabupaten Mejene dan Kota Mamuju.
Kedatangan para pihak terkait ini sekaligus menjadi acuan untuk segera melakukan vaksin Covid-19 atau harus mengganti vaksin jika ada yang rusak. "Mereka yang akan menentukan, kalau vaksin baik-baik saja tentu tidak akan diganti. Harus segera makanya saya mengoordinasikan dengan pihak Mamuju, ini tidak boleh lama karena pandemi ini berjalan terus," urai dr Latif.
Bagi dr Latif, vaksin adalah hal mutlak yang harus segera diimplementasikan sehingga koordinasi terus dilakukan. Apalagi sebagian petugas atau vaksinator dipastikan masih dalam kondisi trauma. Ia berharap vaksinasi bisa dilakukan pada awal pekan depan agar pandemi Covid-19 bisa segera teratasi, terlebih dalam kondisi Sulbar saat ini yang telah dilanda bencana alam.