Jumat 22 Jan 2021 16:35 WIB

Kabel Aliran Listrik Rumah Pompa Dukuh Atas Sempat Rusak

Diduga ada orang yag menarik paksa kabel hingga terputus dan meterannya jatuh.

Petugas Dinas Sumber Daya Air menggunakan alat berat untuk mengeruk sampah bercampur lumpur di aliran Banjir Kanal Barat di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Dinas Sumber Daya Air menggunakan alat berat untuk mengeruk sampah bercampur lumpur di aliran Banjir Kanal Barat di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga Jakarta Pusat menegaskan rumah pompa Dukuh Atas beroperasi normal. Ini menyusul putusnya kabel kWhmeter dari PLN pada fasilitas itu beberapa hari lalu.

"Kabel aliran listrik di kWhmeter memang sempat rusak, tetapi tak tak berdampak karena suplai ke pompa masih aman. Jadi, masih bisa beroperasi normal," kata Kepala Seksi Jalan Jembatan & Kelengkapan Jalan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Yudha Catur Suharnanto.

Yudha menceritakan kejadian terputusnya kabel dan tergeletaknya kWh meter milik rumah pompa tersebut baru diketahui pada 14 Januari 2021, usai dilakukan pengecekan ke rumah pompa.

"Tanggal itu petugas PLN datang ke rumah pompa, dia ngecek data meteran listrik pada pompa itu karena tidak jalan atau tidak terlacak di PLN. Nah pas dicek ternyata kabelnya terputus dan meterannya jatuh di bawah," ujarnya.

Ia menduga, hal itu karena ditarik paksa oleh seseorang. Yudha menceritakan kejadian seperti itu di rumah pompa air Dukuh Atas, juga pernah terjadi pada 2020.

"Kejadian pertama dulu, ada orang tidak dikenal sekitar pukul 03.00 WIB ada berada di areal rumah pompa. Saat itu ketika ditangkap oleh petugas jaga, dia dalam pengaruh alkohol dan ada senjata tajam," kata Yudha.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya mengusulkan agar kWhmeter PLN rumah pompa Dukuh Atas dipindah ke dalam bangunan rumah pompa agar lebih aman. Yudha belum melapor ke pihak kepolisian kejadian itu dan berupaya untuk melakukan pemasangan kamera CCTV bersama pihak terkait.

"Kita berharap kejadian seperti ini tak terulang agar operasional pompa tak terganggu sebab curah hujan tinggi dan dikhawatirkan berdampak jadi banjir," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement