REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Food Truck Peduli Sulbar sejak beberapa hari lalu mendatangi sejumlah titik pengungsian di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat. Komunitas ini bergerak dari Makassar sejak 18 Januari lalu.
Penggerak komunitas ini, Andi Idrawati Kube mengatakan hingga memasuki hari keempat, mereka telah mendistribusikan 200 hingga 750 porsi makanan setiap hari. 750 kotak makanan siap saji itu diperuntukkan bagi pengungsi-pengungsi di sejumlah titik pengungsian, yang masih dapat terjangkau pascagempa di Sulawesi Barat.
"Sudah ada beberapa titik pengungsian mulai dari Majene sampai Mamuju yang kami singgahi dan kami masih akan lanjut di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh bantuan-bantuan yang lainnya," kata Indra saat dihubungi Republika.co.id Jumat (22/1).
Komunitas ini memberikan layanan makanan siap saji untuk pengungsi tiga kali dalam sehari. Adapun menu yang disajikan antara lain nasi goreng dan bakso untuk sarapan, nasi ayam dan sop untuk makan siang, nasi ayam kecap dan sayuran untuk makan malam. "Menunya bervariatif untuk setiap harinya," ujar Indra.
Dia mengatakan, sebetulnya dengan tim beranggotakan delapan orang, mereka awalnya siap mengerjakan 200 sampai 350 porsi saja. Namun karena banyak sekali pengungsi yang tak kebagian, akhirnya mereka menaikkan kapasitas dua kali lipat hingga menjadi 750. "Alhamdulillah, kami bisa mengerjakan sampai 750 porsi. Itu juga berkat bantuan warga yang secara sukarela tiba-tiba datang menyambut dan membantu kami," ujar Indra.