Sabtu 23 Jan 2021 09:15 WIB

Pakar Ingatkan Potensi Krisis Daging Sapi di Jabodetabek

Harga impor sapi bakalan dari Australia saat ini tengah mahal.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Petani memberi pakan sapi potong di peternakan sapi Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. ilustrasi
Foto: Novrian Arbi/Antara
Petani memberi pakan sapi potong di peternakan sapi Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Pertanian dari IPB University, Muladno, mengatakan, terdapat potensi krisis daging sapi yang berkepanjangan. Krisis tersebut salah satunya dipicu oleh harga sapi bakalan impor yang terus mengalami kenaikan.

Muladno mengatakan, potensi terjadinya krisis daging sapi terutama di wilayah Jabodetabek. "Saya menyimpulkan ini bahaya, jalan buntu bagi Jakarta dan Bodetabek. Bisa krisis daging sapi berkepanjangan," kata Muladno dalam sebuah diskusi virtual yang digelar pada Jumat (22/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, harga impor sapi bakalan dari Australia saat ini tengah mahal. Selain itu, produsen sapi bakalan dari Brasil dan Meksiko juga mahal lantaran faktor geografis yang terlalu jauh dari Indonesia. Sementara, produksi sapi bakalan jantan lokal di Indonesia lebih banyak disiapkan untuk kebutuhan kurban.

Di sisi lain, impor daging belu dari India adalah daging kerbau, bukan daging sapi yang diminati masyarakat.

Muladno mengatakan, sejauh ini terdapat delapan provinsi yang menjadi pusat produksi daging sapi. Di antaranya yakni Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement