Sabtu 23 Jan 2021 10:24 WIB

Bank Mandiri Perkuat Kolaborasi Asuransi dan Dana Pensiun

industri asuransi dan dana pensiun memiliki potensi yang cukup besar ke depan.

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Gedung Bank Mandiri
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gedung Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkuat kolaborasi antara asuransi dan dana pensiun, untuk mendorong pertumbuhan bisnis industri keuangan yang tengah menghadapi perekonomian global akibat pandemi. Hal ini mengingat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan penurunan bisnis terutama pendapatan premi sebesar 7,34 persen pada 2020.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan industri asuransi dan dana pensiun memiliki potensi yang cukup besar ke depan.  “Meski demikian, terdapat peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan asuransi seperti asuransi kesehatan di tengah masa pandemi. Selain itu, masyarakat kelas menengah juga naik dan digitalisasi layanan yang diharapkan mendorong peningkatan penetrasi asuransi di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (23/2).

Bank Mandiri telah memberikan fasilitas layanan perbankan kepada 185 perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun/DPLK. Selain itu, OJK juga akan mengeluarkan ketentuan PAYDI (Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi) yang diharapkan dapat membantu peningkatan penerimaan premi asuransi. “Bank Mandiri pun telah menyiapkan diri untuk memberikan layanan kustodi serta penyaluran investasi melalui Mandiri Group untuk mendapatkan hasil investasi yang maksimal,” ucapnya.

Melihat potensi tersebut, termasuk peningkatan penetrasi, asset dan investasi industri asuransi dan dana pensiun, Mandiri Group telah menyiapkan layanan dan solusi terbaik terhadap bisnis asuransi dan dana pensiun seperti collection, investasi, payment, bancassurance serta layanan pendukung bisnis lainnya.

Di samping itu, dia melanjutkan Bank Mandiri merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan layanan finansial kepada nasabah yang meliputi segmen usaha Corporate, Commercial, Micro & SME, Consumer Banking, Treasury dan International Banking. Saat ini Bank Mandiri bersinergi dengan beberapa perusahaan anak untuk mendukung bisnis utamanya yaitu, Mandiri Sekuritas dan Mandiri Management Investasi (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Mandiri (perbankan syariah), Bank Mandiri Taspen/Mantap (Kredit UMKM), AXA-Mandiri Financial Services (asuransi jiwa), Mandiri InHealth (asuransi kesehatan), Mandiri AXA General Insurance (asuransi umum), Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan), Mandiri Utama Finance (jasa pembiayaan), Mandiri International Remittance (remitansi), Mandiri Europe (treasury & financial institution), dan Mandiri Capital Indonesia (Pembiayaan modal ventura).

Pada September 2020, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 2.539 cabang. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 13.741 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Mandiri Online, SMS Banking dan Call Center 14.000. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement