Sabtu 23 Jan 2021 10:50 WIB

Joe Biden Hubungi Justin Trudeau Hingga Lopez Obrador

Trudeau kecewa atas keputusan Biden terkait proyek pipa minyak Keystone XL.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
 Presiden Joe Biden memegang buklet saat berbicara tentang virus corona di Ruang Makan Negara Gedung Putih, Kamis, 21 Januari 2021, di Washington.
Foto: AP/Alex Brandon
Presiden Joe Biden memegang buklet saat berbicara tentang virus corona di Ruang Makan Negara Gedung Putih, Kamis, 21 Januari 2021, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador sebagai kepala-kepala negara pertama yang ia hubungi sebagai presiden. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki hubungan dengan negara tetangga usai sempat menegang selama pemerintahan Donald Trump.

Biden menghubungi Trudeau setelah perdana menteri Kanada itu mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan Biden untuk menahan pembangunan pipa minyak Keystone XL. Proyek yang yang membawa 800 ribu barel minyak per hari dari Alberta ke Texas Gulf Coast, melewati Montana, South Dakota, Nebraska, Kansas dan Oklahoma.

Baca Juga

Sabtu (23/1) pejabat senior Kanada mengatakan dalam pembicaraan tertutup tersebut, Biden memberitahu Trudeau perintah eksekutifnya menutup pembangunan proyek yang sudah lama disengketakan itu bagian dari janji kampanyenya. Pejabat itu tidak menyebutkan namanya karena membahas pembicaraan tertutup antar dua kepala negara.

Pada Jumat (22/1) kemarin Biden juga berbicara dengan Lopez Obrador. Beberapa hari setelah presiden Meksiko itu menuduh penegak hukum AS, DEA menjebak mantan menteri pertahanan Meksiko atas dakwaan penyelundupan narkoba.

Namun hingga kini Meksiko masih berjanji untuk memblokir gelombang imigran yang datang dari Amerika Tengah menuju perbatasan AS. Sehingga belum ada gesekan pada hubungan kedua negara.

 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement