Sabtu 23 Jan 2021 14:07 WIB

Biden Copot Tombol Diet Coke Warisan Trump di Meja Kerja

Saat Trump memimpin, tombol merah di mejanya pernah disebut tombol peluncur nuklir.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden AS ke-46 Joe Biden di Oval Office. Di meja kerja tersebut, presiden terdahulu, Donald Trump, memasang tombol merah yang rupanya berfungsi untuk meminta diantarkan Diet Coke, minuman favoritnya.
Foto: EPA
Presiden AS ke-46 Joe Biden di Oval Office. Di meja kerja tersebut, presiden terdahulu, Donald Trump, memasang tombol merah yang rupanya berfungsi untuk meminta diantarkan Diet Coke, minuman favoritnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Joe Biden tampaknya telah mencopot tombol Diet Coke yang dipasang di meja kepresidenan oleh pendahulunya, Donald Trump. Selama ini, Trump terkenal sebagai penggemar minuman soda.

Seperti dilansir kantor berita ANI, tombol yang sebelumnya ada di Resolute Desk itu tidak tampak dalam foto Biden di Gedung Putih pada Kamis (21/1) lalu. Dalam foto itu terlihat bahwa Oval Office kini berhiaskan sederet foto keluarga Biden berjejer di meja di belakang Resolute Desk.

Baca Juga

Sementara itu, di antara foto keluarga  ada patung Cesar Chavez, aktivitas hak-hak pekerja Amerika Latin, demikian laporan NZ Herald.

"Presiden Biden telah mencopot tombol Diet Coke. Ketika @ShippersUnbound (Tim Shipman) dan saya mewawancarai Donald Trump tahun 2019, kami terpesona dengan apa yang dilakukan tombol merah kecil itu. Akhirnya Trump menekannya dan seorang kepala pelayan dengan cepat membawa Diet Coke di atas nampan perak. Sudah hilang sekarang," kata seorang jurnalis Tom Newton Dunn dalam cicitannya di Twitter.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement