Sabtu 23 Jan 2021 15:25 WIB

Doni Sempat Ajukan Jadi Relawan Uji Klinis, Kenapa Ditolak?

Selain Doni masih banyak orang Jakarta yang menawarkan diri menjadi relawan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan lengannya yang telah disuntikan vaksin usai menjalani uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Senin (14/9). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa menjalani penyuntikan kedua sebagai relawan uji klinis fase tiga vaksin Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan lengannya yang telah disuntikan vaksin usai menjalani uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Senin (14/9). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa menjalani penyuntikan kedua sebagai relawan uji klinis fase tiga vaksin Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo sempat mengajukan diri menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac yang dilakukan Agustus 2020 lalu. Namun, niatnya ditolak karena Doni bukanlah penduduk Bandung.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengakui Doni sempat menelpon dirinya dan menyatakan ingin menjadi relawan uji klinis vaksin. Tak hanya Doni, ia mengaku banyak orang Jakarta atau teman-temannya di Universitas Indonesia (UI) yang ingin ikut berpartisipasi menjadi relawan.

"Tetapi mohon maaf kami harus tolak karena pak Doni bukan orang Bandung. Syarat untuk menjadi relawan adalah warga Bandung supaya kami mudah memantau karena relawan harus bisa datang beberapa kali ke sini dan surveillansnya ketat," ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu (23/1).

Ketentuan ini membuat pihaknya menolak mereka  yang bukan penduduk Bandung tapi ingin menjadi relawan. Pihaknya tidak berani memantau surveillance relawan yang tinggalnya terlalu jauh. Sehingga, seluruh relawan yaitu sebanyak 1.620 subjek penelitian uji klinis vaksin adalah orang Bandung dan Cimahi, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial. Ia mengaku telah menjelaskan alasan ini pada Doni. "Pak Doni sudah tahu dan tertawa. Silakan bisa dicek ke orangnya," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement