REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski belum sepopuler zakat di kalangan masyarakat umum, namun literasi mengenai wakaf nyatanya sudah mulai dikenal kalangan milenial. Terbukti, pertumbuhan jumlah pewakaf (wakif) milenial lebih tinggi dibandingkan wakif senior.
Berdasarkan data dari Forum Wakaf Produktif, profil donatur wakaf hingga saat ini mengalami perluasan yang positif. Berdasarkan rentang usia, profil donatur kalangan milenial (24 tahun-35 tahun) mendominasi sebesar 48 persen. Perolehan tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan seniornya yang di rentang usia 35 tahun-55 tahun sebesar 35 persen, hingga di usia lebih dari 55 tahun di usia 11 persen.
“Sejak ada intervensi digital, ada perubahan profil donatur. Saat ini (wakaf) sudah mulai bergeser ke kalangan milenial. Milenial berwakaf memang (jumlah donasinya) tidak besar, tapi jumlah (mereka yang berwakaf) sangat besar,” kata Ketua Forum Wakaf Produktif yang juga General Manager Wakaf Dompet Dhuafa Bobby Manullang, dalam webinar Gerakan Wakaf Nasional, Sabtu (23/1).
Bobby menjelaskan, melalui penetrasi digital, literasi serta kemudahan berwakaf mulai digandrungi milenial. Salah satu kemudahan yang diperoleh adalah dengan berwakaf mulai dari nominal Rp 10 ribu yang mudah dijangkau milenial. Untuk itu pihaknya melihat bahwa milenial adalah real future sektor wakaf yang perlu dibidik dengan cermat.
Dia menjabarkan lebih jauh tentang potensi kalangan milenial dalam dunia perwakafan. Menurutnya, kalangan milenial yang ada saat ini memang belum memiliki pendapatan yang besar. Namun demikian, kata dia, dengan literasi yang kuat tentang wakaf diiringi dengan inovasi yang memudahkan berwakaf, diharapkan timbul loyalitas di kalangan tersebut terhadap wakaf.
Sebab dalam 5-10 tahun ke depan, dia menyebut, kalangan milenial ini akan memiliki penghasilan yang lebih besar karena mereka sudah bekerja dan berpenghasilan tetap. Untuk itu pihaknya menyebut, di Dompet Dhuafa, fokus segmentasi wakaf lebih menyasar ke kalangan milenial dibandingkan senior citizen.
“Kita sudah mulai berani meninggalkan senior citizen ke arah segmentasi milenial. Kita alihkan penetrasi ke kalangan milenial, namun juga masih merangkul kalangan seniornya,” ungkapnya.