REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate menekankan, perlunya kerja sama antara negara anggota ASEAN dan negara lain untuk mempercepat transformasi digital dan memulihkan ekonomi saat pandemi Covid-19. Pihaknya percaya semangat kolaborasi di ASEAN harus fokus untuk mengatasi pandemi.
"Manfaat digitalisasi juga harus dimaksimalkan untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Upaya harus dilakukan untuk membantu yang paling rentan dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal," kata Johnny saat pertemuan virtual 1st ASEAN Digital Minister's Meeting (ADGMIN), dalam dari siaran pers di Jakarta, Sabtu (23/1).
Johnny pada forum tersebut menekankan, pentingnya aspek keamanan dan kedaulatan data dan tata kelola data (data governance). Selain itu, pentingnya kerja sama dan diskusi terkait pertukaran data lintas batas negara (cross border data flow) yang memenuhi prinsip reciprocity, lawfulness, fairness, dan transparency (timbal balik, absah, adil, dan transparan).
Rangkaian pertemuan yang berlangsung pada 18 hingga 22 Januari 2021, antara lain untuk meluncurkan ASEAN Digital Masterplan 2025 (ADM 2025) dan Deklarasi Putrajaya. ADM 2025 merupakan visi ASEAN untuk mewujudkan ekonomi dan masyarakat digital.
Visi itu perlu ditunjang dengan pemerataan konektivitas di seluruh ASEAN, regulasi yang mendukung inovasi dan pengembangan layanan e-government, literasi, serta keterampilan digital yang memadai. Negara anggota ASEAN menyepakati delapan sasaran pengembangan sektor digital untuk diterapkan hingga 2025.
Sementara Deklarasi Putrajaya berisi enam komitmen negara ASEAN untuk mendorong penerapan ADM 2025 dan adopsi Pedoman Implementasi ASEAN Data Management Framework (ADMF), serta ASEAN Model Contractual Clauses for Cross Border Data Flows (AMCC).
Kominfo menyatakan semangat yang terkandung di ADM 2025 sejalan dengan agenda transformasi digital Indonesia 2021-2024.