REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengantisipasi pasokan batubara untuk beberapa PLTU khususnya di Jawa dan Bali. Langkah ini dilakukan mengingat adanya bencana banjir di Kalimantan yang membuat pasokan batubara ke PLTU menjadi tersendat.
Direktur Energi Primer PLN, Rudy Hendra Prastowo, menjelaskan untuk memitigasi pasokan batubara selama bencana masih berlangsung, PLN melakukan kordinasi dengan semua produsen batubara dan juga pemerintah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan batubara untuk PLTU tetap aman.
"Saat ini kami lakukan optimasi di semua PLTU terkait bebannya. Termasuk kordinasi ke semua produsen batubara soal penjadwalan pengiriman batubara," ujar Rudy kepada Republika, Ahad (24/1).
Rudy menjelaskan untuk bisa memastikan pasokan batubara untuk PLTU yang ada tak terganggu perlu kordinasi dan dukungan semua pihak, tak terkecuali Kementerian ESDM. "Kita terus kordinasi dan dukungan dari ESDM sangat berpengaruh untuk memastikan pasokan batubara aman," ujar Rudy.
Anak usaha PLN yang mengoperasikan salah satu PLTU terbesar yang memasok listrik di Jawa dan Bali, Indonesia Power memastikan pasokan batubara sampai saat ini masih aman dan mencukupi.
Sekretaris Perusahaan Indonesia Power Igan Subawa Putra menjelaskan untuk memitigasi persoalan pasokan di tengah bencana banjir, Indonesia Power melakukan kordinasi dengan pemasok batubara di daerah lain agar stok tetap terjamin.
"Sampai saat ini ketersediaan batubara di pembangkit IP masih aman. Hanya saja terkait kondisi banjir di Kalsel, kami optimalkan pasokan dari Kaltim dan Sumatera," ujar Igan kepada Republika, Ahad (24/1).
Sedangkan anak usaha PLN, Pembangkit Jawa Bali (PJB) sebagai operator PLTU Paiton 1 dan 2 serta PLTU Indramayu memastikan bahwa keandalaan listrik akan tetap diperioritaskan. Sekertaris Perusahaan PJB, Muhammad Bardan mengatakan saat ini PLTU Paiton dan PLTU Indramayu masih beroperasi secara normal.
"Untuk mengantisipasi adanya kendala pasokan kami juga berkordinasi dengan PLTU lainnya untuk saling support dalam mendukung ketersediaan pasokan listrik," ujar Bardan.
Pada akhir pekan lalu, produsen Batubara mengakui kesulitan untuk mendistribusikan pasokan batubara ke PLTU. Hal ini dikarenakan banjir besar di Kalimantan Selatan menutup akses rantai distribusi.