Ahad 24 Jan 2021 06:47 WIB

Wapres: Perlu Komitmen Kuat Kembangkan Ekonomi Syariah  

Wapres mengajak lembaga terkait komitmen kembangkan ekonomi syariah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden RI Maruf Amin mengajak lembaga terkait komitmen kembangkan ekonomi syariah
Foto: Republika
Wakil Presiden RI Maruf Amin mengajak lembaga terkait komitmen kembangkan ekonomi syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengharapkan komitmen semua pihak untuk mempercepat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. 

Wapres menilai, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim sudah memiliki pilihan piranti ekonomi dan keuangan syariah. Karena itu, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan keuangan syariah.  

Baca Juga

"Diperlukan dukungan dan komitmen yang sungguh-sungguh, termasuk dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) agar perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat semakin cepat dalam mendukung perekonomian nasional untuk peingkatakan kesejahteraan masyarakat," kata Ma’ruf saat hadir secara virtual di Musyawarah Nasional V MES, Sabtu (23/1). 

Wapres mengatakan Pemerintah saat ini terus melakukan upaya percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. 

Melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ada empat fokus utama yang dikembangkan, yakni industri produk halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah dan kegiatan usaha syariah.

Selain itu, program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terus didorong melalui sinergi dan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan baik kementerian/lembaga anggota KNEKS maupun institusi lainnya. 

Wapres berpesan kepada semua pihak yang terkait, khususnya lembaga penggerak utama ekonomi dan keuangan syariah dapat bekerja sama dan berkoordinasi sebagai upaya percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement