Ahad 24 Jan 2021 07:41 WIB

Arab Saudi Yakin Bisa Mesra dengan Pemerintahan Biden 

Arab Saudi yakin bisa baik dengan Amerika Serikat di bawah Biden

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nashih Nashrullah
Arab Saudi yakin bisa baik dengan Amerika Serikat di bawah Biden. Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Arab Saudi yakin bisa baik dengan Amerika Serikat di bawah Biden. Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, mengatakan kerajaan optimis akan memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemerintahan baru Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Sabtu (23/1). 

Riyadh akan terus berbicara dengan Washington mengenai kesepakatan nuklir Iran. "Saya optimis. Arab Saudi telah membangun hubungan historis yang kokoh di mana dia bekerja dengan berbagai pemerintahan. Kami akan terus melakukannya juga dengan Presiden Biden," kata Pangeran Faisal dalam wawancara dengan Arabiya TV. 

Baca Juga

Pangeran Faisal mengatakan, Riyadh akan terus berkonsultasi dengan Washington sehubungan dengan kesepakatan nuklir Iran. Amerika Serikat menarik diri pada 2018 dari kesepakatan Nuklir 2015 antara negara-negara besar dan Iran, dalam perjanjian itu Teheran harus menahan program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi. 

"Saya yakin pada dasarnya konsultasi akan mencapai kesepakatan yang solid dan kuat yang memperhitungkan kegagalan Iran untuk mematuhinya. ..dengan faktor pemantauan yang kuat untuk memastikan implementasi perjanjian," kata Pangeran Faisal. 

Biden berjanji pada jalur kampanye pemilihan untuk menilai kembali hubungan dengan Arab Saudi. Dia mengatakan akan mengambil sikap yang lebih tegas pada catatan hak asasi manusia Arab Saudi dan perang Yaman yang menghancurkan. 

Sedangkan masalah Teheran, Biden menyatakan jika Iran melanjutkan kepatuhan ketat dengan perjanjian, Washington juga akan melakukannya. Saudi dan sekutunya di Teluk termasuk Uni Emirat Arab, prihatin tentang rudal balistik Iran dan jaringan proksi regional. 

Kedua negara itu mendukung kampanye tekanan maksimum Donald Trump ke Teheran. Salah satu langkah yang paling didukung dengan menyambut baik keputusan presiden Amerika Serikat sebelumnya untuk keluar dari kesepakatan nuklir dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. 

Mereka mengatakan bahwa kali ini mereka harus diikutsertakan dalam setiap negosiasi potensial antara pemerintahan Biden dan Iran mengenai kesepakatan nuklir baru. Desakan ini untuk memastikan hal itu mengatasi kemampuan rudal Iran dan aktivitas jahatnya. 

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement